Jumat, 02 Desember 2011

A Tribute To Elang Prabu Hadi

Kamu pernah bertanya, apakah saya akan menangis ketika kamu sudah tidak ada lagi. Waktu itu saya tidak menjawab apa-apa. Karena airmata sudah mengambang di pelupuk. Tapi sekarang saya baru tahu jawabannya. Tidak, Lang, saya tidak menangis. Jangankan sampai jatuh berguliran di pipi, mengambang di pelupuk mata pun tidak.

Tidak, bukan. Bukannya saya tidak merasa kehilangan. Bukan begitu. Saya sedih kehilangan kamu. Terasa seperti ada lubang besar di hati, tempat yang tak akan pernah bisa digantikan oleh apa pun selain mungkin hanya kenangan kamu saja yang akan bisa menempatinya. Kamu tidak akan pernah kembali. Ledek-ledekan sama saya lagi. Menyanyi. Chatting.

Iya. Saya memang tidak menangis. Sekuat mungkin saya menahan airmata ini agar tidak tumpah. Tidak ketika chatt dengan Dzulfi dan Elin, atau bahkan ketika berbicara dengan Elvi di telepon sekali pun. Tidak. Entah kenapa, saya seolah merasa kamu tidak ingin kami menangis untuk kamu. Kamu hanya pulang. Suatu hari, kami pun akan menyusul, entah kapan. Mudah-mudahan saja nanti kita dipertemukan oleh Allah. Aamiin..

Tidak ada satu pun yang kamu tinggal buat saya. Tidak ada foto. Bahkan foto Semerumu belum lagi sempat saya download tapi kamu udah terlanjur tutup akun. Bahkan kita ketemu pun belum sempat. Haha, keterlaluan yak. Tapi ya sudah. Ketemu di mimpi pun saya tidak berharap. Saya tidak ingin memberatkan kamu.

Karena kamu teman terbaik saya. Yang mempercayakan pacarnya untuk saya jaga ketika kamu udah gak ada. Padahal kamu gak begitu kenal siapa saya. Siapa tahu saya cuma orang jahat yang pura-pura deketin pacar kamu untuk saya tipu atau apa gituu.. Tapi kamu mempercayai saya.

Lang, semua akan baik-baik saja di sini. Dan saya yakin kamu juga pasti sudah bahagia di sana dan tidak suka melihat kami menangisi kamu. Keinginan terakhir kamu untuk ketemu sama ibu kamu telah terpenuhi. Kamu juga udah ngasih kenangan yang indah buat kita. Tiga puluh lagu, bahkan mungkin lebih. Ah, padahal kamu sedang sakit parah tapi masih sempat-sempatnya menggelar konser tunggal buat kita.

Setelah ini, saya tidak ingin posting apa-apa lagi di dinding saya yang menggambarkan bahwa saya berduka. Kamu harus tenang di sana. Seperti yang kamu minta, saya akan menyapamu dalam doa. Kami akan menyapamu dalam doa.

If you know how many hearts are touched by everything you do, you'd know that love and gratitude will always felt for you.


__1 Desember 2011

Tidak ada komentar: